Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2013 sekitar 5 (lima) bulan. Namun walaupun terbilang masih jauh, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta seluruh sekolah, terutama jenjang SMA/sederajat untuk mulai bersiap-siap. Pasalnya tahun 2013 soal unas terdiri dari 20 variasi di dalam satu kelas.
Perkembangan kebijakan unas ini dipaparkan oleh Kepala Badan Pengembangan dan Penelitian (Balitbang) Kemendikbud Chairil Anwar Notodiputro. "Kami saat ini terus mengkaji supaya unas 2013 nanti berjalan lancar," ujarnya disela pertemuan dengan Presiden Frankfurt Book Fair (FBF) Juergen Boos kemarin (16/7).
Chairil mengatakan salah satu persiapan untuk menjalankan unas dengan 20 vairasi soal di setiap ruang ujian diantaranya adalah mengumpulkan materi di bank soal. Beliau mengatakan jika seluruh tim yang membidangi pengembangan kurikulum terus mengumpulkan materi-materi sebagai dasar pembuatan soal UN tahun 2013.
Materi-materi ini selanjutnya akan digodok untuk menjadi butir-butir soal. "Selain itu kami juga mengumpulkan butir soal yang sudah ada sebelumnya," ucap dia.
Intinya Chairil mengatakan pihaknya harus memiliki cadangan soal ujian sebanyak 20 kali lipat dibandingkan dengan tahun ini. Dia menegaskan jika 20 variasi soal ini benar-benar berbeda tiap-tiap butir soalnya. Bukan soalnya sama tetap hanya diacak penempatannya.
Menurut Chairil, jika unas tahun depan sudah ditetapkan akan terdiri dari 20 variasi soal maka upaya sekolah dalam membimbing siswanya harus lebih ditingkatkan. Selain itu siswa sendiri juga harus menggenjot jam belajarnya. Dia mengatakan dengan tantangan yang meningkat ini, persiapan unas 2013 tidak bisa sama dengan persiapan unas tahun ini atau tahun sebelumnya.
Dengan adanya 20 variasi soal ini hampir tertutup sudah peluang untuk saling sontek antar siswa dalam satu ruang ujian. Jika ingin mencontek, berarti harus mencari jawaban dari teman yang ujian di ruang kelas sebelah. Upaya ini tentu sangat sulit dijalankan oleh siswa.
"Memang dari segi keamanan meningkat tajam. Tapi tetap ada antisipasi adanya pelanggaran," kata pejabat dari pulau Madura itu.
Chairil mengatakan, dengan adanya banyak variasi soal ini diharapkan kualitas unas bisa terus meningkat. Dia mengatakan kualitas unas setiap tahun memang sudah naik. "Tetapi untuk tahun depan kenaikan kualitasnya harus signifikan," tuturnya.
Upaya ini penting karena tahun depan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNM PTN) sudah tidak lagi menggunakan jalur ujian tulis. Kemendikbud sudah menetapkan jika 60 persen kuota siswa baru akan diisi dengan SNM PTN jalur undangan. Sementara sisanya sebanyak 40 persen diisi dari saringan atau ujian mandiri.
Dengan adanya kebijakan ini, Chairil mengatakan nilai unas untuk jenjang SMA/sederajat tahun depan cukup krusial. Sebab menjadi kunci utama untuk masuk universitas negeri / PTN melalui snmptn. Dia menceritakan jika jajaran kampus terus meminta adanya peningkatan kualitas unas. Sehingga mereka tidak gamang lagi menerima calon mahasiswa baru tanpa tes tulis.